​Hampir Makmum kepada Orang Gila
Pada waktu di Talang Balai, Tanjung Raja Palembang, suatu hari pernah dalam suatu mushala orang2 sudah siap utk melaksanakan shalat maghrib. Pada saat itu Pak AR dipersilakan utk mjd imam. Karena masih muda, dan di situ sudah ada imam rawatibnya (imam rutin), Pak AR tidak bersedia dan mempersilakan imam rawatib utk memimpin mjd imam. Tetapi sang imam tetap mengharap Pak AR yg mjd imam. Ketika sdh terjadi slg mempersilakan, majulah seseorang memposisikan diri utk mjd imam. Orang2 disekitarnya tentu saja terkejut dan segera menarik orang itu ke belakang, karena orang yg maju itu adala orang yg “kurang lengkap” (kurang waras). Melihat hal itu, akhirnya majulah Pak AR mengimami shalat itu. Komentar para jamaah, hampir saja kita makmum pada orang gila.
HIKMAH
Hendaknya umat Islam jangan berebut menjadi pimpinan, tetapi kalau diminta jk merasa mampu harus bersedia. Karena jk orang2 yg mampu tidak bersedia mjd imam atau pemimpin, pada akhirnya yg maju adalah orang2 yg tidak beres. Akibatnya kampung, negeri, organisasi itu akan rusak krn dipimpin oleh orang2 yg tidak beres.
Sumber:
Buku Perikehidupan, Pengabdian, dan Pemikiran AR Fachruddin dalam Muhammadiyah; 2000; Pustaka SM